SIGLICYBER - Membuat robot yang terinspirasi dari hewan bukanlah hal baru. Sudah sejak lama peneliti membuat berbagai macam robot yang bentuknya seperti hewan.
Tujuannya macam-macam. Ada yang didesain untuk main-main saja atau untuk membantu aktivitas SAR atau pengamatan. Ada pula yang didesain untuk kegiatan mata-mata.
1. Robot Kecoa, Dikendalikan dengan Ponsel Cerdas
Sebuah perusahaan perintis Backyard Brains telah mendesain sebuah robot kecoa yang bisa dikendalikan dari jauh dengan remote control. Robot ini juga bisa digerakkan ke arah mana saja dengan menggunakan aplikasi di ponsel cerdas.
Teknologi ini kemudian dikritik oleh kalangan pembela hak-hak binatang. Mereka bilang robot dan aplikasi ini akan mendidik anak-anak untuk belajar menyiksa binatang. Apple dan Google kemudian menarik aplikasi Roboroach dari toko aplikasi mereka.
Tapi berbeda dengan Universitas Harvard. Di universitas ini ada Microrobotics Lab yang menciptakan robot lebah untuk tujuan penting. Robot lebah ini didesain untuk membantu petani dalam melakukan penyerbukan.
Robot lebah buatan Harvard ini terbuat dari titanium serat karbon, tembaga, keramik, dan plastik. Tapi, tentu saja, robot ini tak bisa menghasilkan madu.
2. Robot Burung Hummingbird, Pembantu Tentara di Medan Perang
Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) dari Departemen Pertahanan AS telah membuat sebuah robot burung. Ukurannya kecil, bobotnya tak lebih berat dari sebuah baterai AA.
Robot ini dinamai Hummingbird Nano Air Vehicle. Tugasnya adalah melakukan aksi mata-mata di zona musuh yang berbahaya bagi pasukan. Ia akan merekam video dan memberikan informasi posisi yang paling aman dalam pertempuran.
3. Robot Penyu, Mencari Cara Berenang Terbaik
ETH Zurich, perusahaan yang sudah bisa membuat robot-robot lucu atau robot helikopter berbaling-baling ganda, memberi perhatian pula pada robot-robot binatang, terutama robot binatang yang bisa berenang.
Peneliti dari Swiss itu mendesain robot penyu yang bisa berenang dengan efisien sambil membawa muatan di punggungnya. Robot itu dinamai Naro-Tartaruga.
Robot penyu ini dibuat dari bahan aluminium. Di samping tubuhnya ada empat sirip seperti penyu yang mampu berputar untuk mendorong robot ini berenang dalam air.
Purwarupa pertamanya tak kelihatan seperti penyu, tapi lebih seperti tabung yang punya empat sirip. Belakangan desainnya diperbaiki sampai bentuknya mirip dengan penyu.
Sebelumnya, tim itu membuat tuna. Mereka mencoba mengimitasi gerakan tuna di dalam air.
Tujuan penelitian robot tuna dan penyu adalah menentukan mana cara yang paling efektif bagi kendaraan bawah air untuk bergerak, memakai propeler atau sirip yang bisa mengepak.
4. Robot Ubur-Ubur yang Tak Bisa Mati
Robot ubur-ubur yang dikembangkan oleh peneliti di Universitas Texas, Dallas, dan Virginia Tech, ini memakai bahan bakar hidrogen. Artinya, ia takkan kehabisan energi karena ia bergerak di air laut. Ia didesain untuk operasi SAR atau pengamatan oleh Angkatan Laut Amerika Serikat.
Para peneliti sudah lama mempelajari bagaimana mekanisme bergerak ubur-ubur. Otot di dalam ubur-ubur berkontraksi dan tubuhnya bergerak seperti gerakan menutup payung. Gerakan ini menekan air keluar dari bawah tubuh ubur-ubur dan ia pun bergerak maju.
Maka peneliti pun membuat robot dengan tubuh yang lembut supaya bisa meniru gerakan itu. Mereka memakai campuran logam nikel-titanium yang elastis alias bisa kembali ke bentuk semula setelah mengembang atau menutup.
Mereka juga melapisi tabung nano karbon dengan tepung katalis nano-platinum, yang menciptakan panas ketika terpapar hidrogen dan oksigen. Tabung-tabung nano ini membungkus tubuh robot. Reaksi exothermic antara metal dan air menyebabkan tubuh robot berubah bentuk, berkontraksi, dan bergerak maju. Saat otot buatan rileks, tubuh robot kembali ke bentuk semula.
Robot ubur-ubur yang terinspirasi dari ubur-ubur spesies Aurelia aurita atau ubur-ubur bulan ini mengambil energinya langsung dari air. Sehingga tak perlu sumber energi eksternal atau penyimpanan energi seperti baterai
[post_ad]